Setiap seorang muslim, ibadah wajib seperti sholat haruslah dipenuhi, disamping itu terdapat pula amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan, salah satunya yaitu sholat rawatib. Lantas bagaimana dengan keutamaan menjalankan sholat rawatib? Berikut penjelasannya
Dari Ummu Habibah Radhiyallahu ‘anha, Istri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam, beliau berkata bahwasanya mendengar Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Seorang hamba yang muslim melakukan shalat sunnah yang bukan wajib, karena Allah, (sebanyak) dua belas rakaat dalam setiap hari, Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah (istana) di surga.” (Kemudian) Ummu Habibah Radhiyallahu ‘anha berkata, “Setelah aku mendengar hadits ini aku tidak pernah meninggalkan shalat-shalat tersebut.” HSR Muslim (No. 728)
Demikian pula dengan hadits riwayat At Tirmidzi, dari ‘Aisyah. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
“Barangsiapa merutinkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari, maka Allah akan membangunkan bagi dia sebuah rumah di surga. Dua belas raka’at tersebut adalah empat raka’at sebelum zhuhur, dua raka’at sesudah zhuhur, dua raka’at sesudah maghrib, dua raka’at sesudah ‘Isya, dan dua raka’at sebelum shubuh.”( HR. Tirmidz no. 414, dari ‘Aisyah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Seperti yang djelaskan bahwasanya amalan yang terbaik merupakan sholat. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Ketahuilah, sebaik-baik amalan bagi kalian adalah sholat.”( HR. Ibnu Majah No. 277, Ad Darimi No. 655 dan Ahmad (5/282), dari Tsauban. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Sholat merupakan amalan yang pertama kali dihisab, sehingga amalan sholat sunnah sangat dianjurkan sebagai pelengkap sholat wajib kita apabila terdapat kesalahan di dalamnya. Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Sesungguhnya amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari manusia pada hari kiamat dari amalan-amalan mereka adalah shalat. Kemudian Allah Ta’ala mengatakan pada malaikatnya dan Dia lebih Mengetahui segala sesuatu, “Lihatlah kalian pada shalat hamba-Ku, apakah sempurna ataukah memiliki kekurangan? Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna.
Namun, jika shalatnya terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah? Jika ia memiliki shalat sunnah, maka sempurnakanlah pahala bagi hamba-Ku dikarenakan shalat sunnah yang ia lakukan. Kemudian amalan-amalan lainnya hampir sama seperti itu.”( HR. Abu Daud No. 864, dari Abu Hurairah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Karena kebiasaan muncul dari hal yang dibiasakan, pun juga dengan sholat rawatib, diperlukan niat yang sungguh-sungguh untuk bisa istiqomah di dalamnya, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Amal (ibadah) yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah amal yang paling kontinyu dikerjakan meskipun sedikit.” (HSR al-Bukhari (No. 6099) dan Muslim (No. 783))
Niat, merupakan awal dari segala hal yang dilakukan oleh seseorang, maka bersungguh-sungguh dalam berniatlah yang mampu mengantarkan keistiqomahan seseorang dalam beribadah, termasuk di dalamnya sholat rawatib. Semoga senantiasa menjadi muslim yang dikuatkan iman, Islam, dan ikhsan. Wallahu A’lam Bisshawab. []